DAMPAK KESEHATAN AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI |
5 (lima) dampak kesehatan akibat letusan gunung Merapi yaitu pertama luka bakar dengan berbagai derajat keparahannya. Kedua, cedera dan penyakit langsung akibat batu, kerikil, larva dan lain-lain. Ketiga, dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter). Ke empat, perburukan penyakit yang sudah lama diderita pasien/pengungsi, dan kelima, kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain. Demikian laporan yang disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, hari ini (Jum’at), 5 November 2010. Sehubungan dengan hal itu, Prof. Tjandra menganjurkan 5 hal yang harus dipatuhi masyarakat: 1. Patuhi secara penuh batas lokasi aman yg sudah ditetapkan (hari ini 20 km), 2. Masyarakat yang berada diluar batas lokasi aman ( > 20 km ), maka sedapat mungkin menghindarkan diri dari menghisap debu/abu berlebihan. Misalnya membatasi aktifitas fisik yg tidak perlu (tidak berolahraga/jogging bila debu pekat), dan menggunakan masker. 3. Apabila sakit, maka segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat 4. Bila sudah ada riwayat penyakit kronik, maka segera menghubungi dokter yang biasa menangani atau setidaknya mempersiapkan obat-obatan rutin yg biasa dikonsumsi 5. Jaga daya tahan tubuh, makan makanan bergizi dan bersih, cukup istirahat, serta hati-hati dengan kecelakaan lalu lintas (KLL). Sementara itu berdasarkan informasi yang diperoleh Pusat Penanggulangan Krisis sampai dengan 5 November 2010 Pk. 11.45 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 102 orang, dan korban rawat inap 258 orang. Yang masuk RS hari ini (5/11) sebanyak 151 orang, yaitu RSUP Sardjito 78 orang, RS Bethesda 6 orang, RS Suradji Tirtonegoro 35 orang, RSUD Sleman 7 orang, dan RS Panti Rapih 25 orang. Sedangkan seluruh pasien yang dirawat di RS Gracia sudah dievakuasi ke RSUP Dr Sardjito. Saat ini RS yang diperbantukan, diantaranya RSUD Sleman, RSUD Suradji Klaten, RS Muntilan Magelang, RSU TNI Dr Soedjono Magelang, RS Jiwa Magelang, RSUD Moewardi, RS Ortopedi Soeharso, RS Bethesda, RS Panti Rapih, RS PKU Muhamadiyah, dan RSUP Dr Kariadi. Sebagai cadangan dipersiapan juga bantuan Sumber Daya Manusia dari RSUP Ciptomangunkusumo, RSUP Persahabatan, RSUP Fatmawati, dan RSUP dr Wahidin Makassar (spesifikasi SDM: spesialis bedah dan dokter bedah plastik, anastesi, dokter umum dan perawat) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar