TUGAS SOFTSKILL
Sejarah kewirausahaan
dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo Kewirausahaan
berasal dari terjemahan bahasa inggris (entrepreneurship) yang artinya
kemampuan berpikir kreatif dan beperilaku inovatif yang dijadikan dasar untuk
menghadapi hidup. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi
etimologi (asal usul kata).
seorang
wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi dilekatkan pada
orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan membutuhkan dana untuk
memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik
modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu. kunci penting seorang
wirausahawan adalah bersikap kreatif, inovatif, berani mengambil resiko, da
tidak mudah menyerah. Karakteristik menurut Mc Clelland adalah (a) keinginan
untuk berprestasi, (b) keinginan untuk bertanggung jawab, (c) preferensi kepada
resiko-resiko menengah, (d) presepsi kepada kemungkinan berhasil, (e)
rangsangan oleh umpan balik, (f) aktivitas energik.
Karakteristik
wirausahawan sukses dengan n ACh tinggi adalah (a) kemampuan inovatif, (b) toleransi
terhadap kemenduaan, (c) keinginan untuk berprestasi, (d) kemampuan perencanaan
realistis, (e) kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, (f) objektivitas
A. Kebutuhan
untuk berprestasi (n Ach). Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) adalah motivasi
untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi
tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang,
dan kemajuan dalam pekerjaan. Contoh: Wirausahawan yang menginginkan pujian
dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
B. Kebutuhan
untuk berafiliasi (n Afill).Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) adalah hasrat
untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi. Contoh: Wirausahawan yang ingin mempunyai
hubungan baik dengan rekan kerjanya.
C. Kebutuhan
untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) adalah kebutuhan untuk
membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa
dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari
individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contoh: Pegawai yang
mau diatur oleh seorang wirausahawan, sehingga wirausahawan tersebut cukup
berkuasa di bidang masing-masing.
Konsumen,
Wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen. Perusahaan
yang sudah ada. Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk
atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada serta mencari cara
untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada. Saluran distribusi. Merupakan
sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan
pasar. Pemerintah. Merupakan sumber pengembangan baru yang terdiri dari 2 cara,
yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah
produk baru dan melalui peraturan pemerintah terhadap dunia bisnis yang memungkinkan
munculnya produk baru. Penelitian dan pengembangan. Sering menghasilkan gagasan
baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
Biaya tetap
biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.Besar
kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen. Biaya variabel: biaya yang
jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya total: keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produksi. Pendapatan total. Keuntunganf. Kerugiang. Titik pulang pokok
Beberapa bentuk
kepemilikan perusahaan yaitu:
Pemilikan
tunggal / perseorangan (firma):Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang. Pemilik
tidak perlu membagi laba
Kongsi:Ada perjanjian tertulis. Dimiliki 2
orang atau lebih. Umur perusahaan terbatas. Pemilikan bersama atas harta. Ikut
serta dalam manajemen dan pembagian laba
Perusahaan
Perseroan:Perusahaan dengan badan hokum. Kewajiban pemilik saham terbatas pada
jumlah saham yang dimiliki. Pemilikan dapat berpindah tangan. Eksitensi relatif
lebih stabil/permanen
Dalam banyak departemen
personalia, penarikan dan seleksi digabungkan dan disebut Employement function.
1. Persiapan : Dalam tahap ini diperlukan
perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai
pekerjaan yang mungkin timbul. Ada 2 faktor yang harus diperhatikan dalam
tahapan ini, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,
struktur organisasi, departemen yang ada, dll. Dan faktnr eksternal seperti
hukum ketenagakerjaan, kondisi pasar, tenaga kerja, dll, danperencanaan ini
merupakan proses dimana manajer menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan
jenis tenaga kerja yang tepat dan berkemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang akan menolong organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya secara efektif
dan efisien.
2. Rekrutmen : Penarikan tenaga kerja
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tenaga
kerja melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi
sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja yang
diperlukan, proses seleksi, penempatan dan orientasi tenaga kerja. Penarikan
tenaga kerja ini bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja yang cukup agar
manajer dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka
perlukan.Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan untuk membuat deskripsi
jabatan dan spesifikasi jabatan agar rekruitmen berjalan efisien dan efektif.
3. Seleksi : Seleksi merupakan tahapan
penentuan keputusan apakah calon yang sudah melamar dapat diterima atau tidak.
Proses seleksi ini dibutuhkan agar perusahaan dapat memilih pegawai yang cocok
dengan pekerjaan tersebut. Para manajer SDM menggunakan proses seleksi ini
untuk mengambil keputusan penerimaan pegawai baru. Tujuan dari proses seleksi
adalah untuk memilih pegawai yang cocok dengan pekerjaan dan perusahaan. Pada
dasarnya seleksi dilakukan untuk memberikan masukan bagi organisasi dalam
rangka mendapatkan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4. Orientasi : Setelah calon pekerja itu
diterima sebagai karyawan dalam perusahaan, maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan masa orientasi yaitu pengenalan pekerja baru pada pekerjaan dan
organisasinya. Langkah ini dirancang untuk mengakrabkan pegawai-pegawai baru
dengan pekerjaan mereka, rekan kerja mereka dan aspek-aspek kunci dari
perusahaan secara keseluruhan. Lebih lanjut, langkah ini melibatkan upaya
memperjelas misi dan kultur organisasi, menjelaskan sasaran pengoperasian dan
harapan pekerjaan, dll.
5. Pelatihan dan pengembangan : Dalam tahapan
program pelatihan ini bertujuan untuk memperbaiki penguasaan sebagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu untuk kebutuhan
sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap
memangku jabatan tertentu dimasa yang akan datang. Pengembangan ini bersifat
lebih luas karena menyangkut banyak aspek seperti peningkatan dalam keilmuan,
wawasan dan kemampuan, sikap serta kepribadian. Tahapan program ini diberikan
kepada karyawan baru maupun karyawan lama agar mereka dapat mengantisipasi
situasi-situasi yang berubah. Perusahaan yang progresif akan selalu menawarkan
program pelatihan ekstensif guna memastikan bahwa karyawan mereka selalu
memiliki keterampilan yang dibutuhkan agar dapat bekerja secara maksimal.
6. Penilaian Prestasi : Untuk melihat
apakah pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berjalan efektif, maka
perlu dilakukan evaluasi atau penilaian atas prestasi kerja mereka. Prestasi
kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Tujuan dari penilaian prestasi kerja ini sendiri untuk
mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai dengan standar-standar yang
telah ditentukan sebelumnya. Apabila karyawan telah memenuhi standar yang
ditetapkan, maka karyawan itu berarti memiliki prestasi yang baik. Apabila
karyawan masih belum memenuhi maka karyawan itu perlu pelatihan lagi.
7. Promosi, transfer, dan demosi : Apabila
calon karyawan sudah diterima, diseleksi dan dikembangkan serta melakukan
proses penilaian yang obyektif, maka manajer perlu mengamati dan mengikuti
pergerakan mereka dari tugas-tugasnya. Perwujudan dan prinsip orang yang tepat
pada jabatan yang tepat, baik dengan jalan promosi, penurunan, pemindahan dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) memberikan manfaat yang besar, baik bagi
organisasi maupun karyawan. Karyawan akan merasa senang untuk bekerja karena
mereka berada pada posisi yang sesuai. Sebaliknya, produktivitas akan semakin
menurun manakala tugas-tugas yang diberikan kepadanya tidak sesuai dengan
kemampuan